Semut hitam dan
Semut merah
Di suatu
pagi yang cerah, di hutan Gula. Hiduplah ratusan bahkan ribuan semut. Ada dua
macam semut yang tinggal, pertama semut hitam semut ini baik sekali suka
menolong dan tidak sombong namanya Oni. Berbeda dengan semut merah yang sombong
dan suka pamer bernama Obi. Di Sekolah Dasar Gulali itu Oni dan Obi adalah
murid kelas 4 yang pintar mereka berdua selalu mendapat nilai yang bagus.
Namun, Obi juga murid yang malas, dia tidak mau mendengar apa kata gurunya.
Besok ada ulangan Bahasa Indonesia, murid-murid yang lain sedang belajar
termasuk Oni. Namun tidak dengan Obi. Malam itu Obi sedang asyik melihat acara
kesukaanya sampai malam, hingga ibunya menegur.
“Obi,
ini sudah malam kamu nggak belajar nak… bukannya besok ada ujian” kata ibunya
“iya
Bu, sebentar lagi sudah selesai filmnya. Ujiannya paling Cuma itu-itu aja Bu…”sahut
Obi
“nggak
boleh meremehkan begitu nak, bagaimana pun kamu harus belajar biar pintar”
“iya
bu, sebentar lagi…”
Satu
jam kemudian pukul sembilan malam, suara TV masih menyala dan Obi tertidur di
depan TV. Ibunya pun menemui Obi untuk mmengingatkannya belajar.
“Obi…Obi…”panggil
ibunya, namun tidak ada suara terdengar.
“ZZzzzz….”
Suara Obi tertidur.
“Obi
bangun Nak, kamu belum salat Isya’.. ”kata ibunya.
“iya
Bu, sebentar lagi. Obi masih mengantuk..”
“iya
salat dulu nak, nanti ngantuknya hilang. Habis itu belajar sebentar ya Nak.”
Dengan
langkah berat Obi menuju kamar mandi untuk wudhu dan salat. Selesai salat lampu
kamar Obi gelap ia tertidur pada rakaat yang terakhir.
Di
depan sana ada rumah Oni, Mono yang ikut belajar bersama dengan Oni. Mereka
adalah teman sekelas Obi. Mereka berdua sedang asyik belajar bersama untuk
menghadapi ujian besok.
“Mono
memang sepeda itu termasuk objek ya…?”
“iya
Bi, objek itu maksudnya benda. Ya seperti sepeda, buku, pensil dan lain-lain”
“ehmmm,
begitu.. ya iya aku sekarang sudah mengerti” jawab Obi.
Pukul
Sembilan malam, hari sudah malam. Mono pamit pulang kepada ibu Oni. Besok
mereka harus berangkat pagi agar tidak terlambat ke sekolah. Pagi pun tiba,
matahari sudah tampak. Bel pun berbunyi tiga kali menandakan waktu masuk si
Sekolah Gulali. Murid-murid sudah berada di kelas menunggu soal dibagikan.
Namun, Obi belum terlihat.
“teng…teng…teng…”
suara bel berbunyi. Anak-anak berhamburan masuk.
“ayo
masuk teman-teman….” Oni memanggil teman-temannya.
Ibu
Guru masuk ke dalam kelas. Anak-anak memberi salam secara bersamaan.
“selamat
pagi Bu Guru..”
“selamat
pagi anak-anak, sudah siap untuk ujian?” Tanya Bu guru
“siap
Bu…” sahut mereka secara bersamaan.
Namun,
Bu guru melihat ada satu bangku yang kosong. Bangku itu milik Obi dan Obi belum
datang.
“anak-anak,
teman kalian Obi belum masuk?”
“sepertinya
belum Bu..”
Di
saat yang bersamaan pintu kelas dibuka. Obi membuka pintu dengan nafas yang
naik turun. Itu menandakan ia berlari dengan tergesa-gesa ke sekolah. Obi pun
masuk.
“Bu
guru, maaf Obi terlambat.” Sambil mengatur nafas putus-putus.
“kenapa
kamu sampai terlambat Nak?” Tanya ibu guru lembut
“Maaf
Bu, tadi malam Obi tidur larut malam, ada acara televisi yang bagus.”
“ya
sudah sekarang duduk dan ibu akan memberi soal kepada kalian”
Soal
pun dibagikan oleh Ibu guru. Oni, Mono dan teman-teman yang lain sibuk
mengerjakan soal. Sebaliknya Obi malah tertidur di kelas. Rasa mengantuknya
belum hilang. Pada akhir pelajaran ia terbangun dan tidak belum satu soalpun yang ia kerjakan.
“anak-anak
sepuluh menit lagi ujian selesai soal-soal ujiannya dijawab dengan benar ya..”
pinta ibu guru
“iya
bu….”
“aduh
… bagaimana ini” kata Obi
“bagaimana
apanya Bi..” Tanya Oni
“Tadi
aku ketiduran Ni, soal-soal ujianku belum ada yang aku jawab aku nggak belajar semalam.
Aku boleh lihat jawaban kamu nggak…?”Tanya Obi
“Kalau
bukan ujian boleh-boleh aja. Tapi aku nggak berani Bi. Nanti dimarahin ibu
guru. Itu kan sama aja nyontek”jawab Oni
Di
saat yang sama, bel berbunyi. Itu tandanya pelajaran telah usai. Murid-murid
mengumpulkan jawabannya ujian mereka. Mereka terihat lega telah berhasil
menyelesaikan soal-soal tersebut. Namun, hal itu tidak terjadi pada Obi ia
terlihat sedih. Ia menyesal tidak belajar semalam malah menonton televisi
seharian.
“teng…teng…”
suara bel berbunyi menandakan sekolah telah usai. Murid-murid SD Gulali
berhamburan keluar.
“wah..
pulaaaaang. Aku senang tadi aku bisa menjawab semua soal ujian tadi” kata Oni.
“enak
ya…aku Tdi malah nggak bisa njawab soal-soal itu teman-teman…”sahut Obi dengan
lemas.
“Memangnya
kenapa?” Tanya Mono
“ya
tadi malam aku nonton tv seharian lalu aku ketiduran, aku juga belum belajar.
Tadi aja aku ketiduran…”
“wah…
kok bisa…?”
“iya
aku ngantuk banget Mono,tadi aku sempat bertanya soal jawaban sama Obi tapi ia nggak
kasih tau.“
“ohh..
gitu. Iya memang benar apa yang dilakukan sama Oni. Kita nggak boleh nyontek.”
“iya
Mono, aku tahu. Aku menyesal, lain kali aku nggak akan tidur larut malam dan
akan belajar dengan sungguh-sungguh.”sahut Obi
“bagus
itu Bi”jawab Mono
“iya
bi, aku senang mendengarnya” jawab Oni
Demikian
kisah Oni dan Obi mereka adalah murid sekolah. Sebagai murid yang baik kita
hendaklah belajar yang rajin seperti Oni, dan tidak tidur larut malam bahkan
tidak belajar seperti Obi. Adik-adik belajar yang rajin ya…
Delly Novianti
072144027
sastra indonesia 07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar