C.I.N.T.A
Lima
fonem yang bermakna bagi setiap insan. Tak hanya terkhususkan pada insan yang
dimabuk oleh cinta tapi juga terhinggap pada anak yang mencintai orang tuanya,
menghinggapi pula pada karib dan karib yang lain, mengghinggapi pada seorang insan
pada binatang, tanaman, dan lainnya. Cinta itu misteri, cinta itu terkadang
bisa mengubah benci jadi cinta, mengubah amarah menjadi cinta mengubah dendam
jadi suka, mengubah musuh jadi kawan…
Cinta
kepada yang terkasih terkadang sungguh kuat, hingga tak sanggup terurai lewat
lidah. Lidah ini terasa lumpuh karena memang lidah tidak bertulang. Cinta itu
indah, merasakannya saja membuat hati ini berdebar, cinta ini tak mampu terurai
lewati lidah hanya pena yang dengan lincahnya menguraikan di atas kertas. Ia
menari-nari dengan musik yang mengalun. Cinta ini terkadang membutakan mata,
membuat segala menjadi indah. Membuat
suasana hati menjadi damai. Cinta itu laksana sihir dengan kekuatan yang magis,
ia datang tak diduga dan pergipun sekehendak hati. Cinta itu akan menjadi indah
ketika kedua pasang sejoli itu merasakannya, tidak salah satunya. Cinta itu
menjadi air yang tenang ketika saling menghargai dan menyayangi menjadi
prinsip. Cinta itu menjadi terasa pedas ketika api cemburu mulai membakar hati.
Cinta itu terasa hambar ketika rasa bosan menghampirinya. Cinta itu terasa
manis melebihi gula termanis di dunia, ketika cinta mencapai level tertinggi. Cinta
itu menjadi darah dan pahit ketika cinta yang bertubuh mungil dan rapuh dinodai
dan terbunuh. Cinta itu menjadi gila ketika sang pencinta tergila-gila pada
cinta. Cintaku teruntuk pada kedua orang tua yang menyayangiku dengan sepenuh
hati tanpa balas. Kepadanya kuserahkan
seluruh cinta dan juga kepada ALLAH yang telah menciptakan orang tua dan diriku
sendiri. Cintaku juga aku peruntukkan kepada sahabat dan teman, cintaku juga
kupersembahkan untuk teman yang sempat memberitahuku bagaimana itu cinta.
Kepadanya kuucapkan terima kasih. Karena berkat engkau, telah membuatku sedikit
banyak mengenal cinta, darimu pula aku mengerti rasa cinta itu beragam, darimu
pula aku mengenal kasih yang selama ini aku lupa bagaimana rasanya. Kasih dan
cinta memang sejak dahulu sudah berkarib, mereka seperti belahan jiwa. Sampai
detik ini aku menulis mengenai cinta, aku masih memerlukan beberapa pengetahuan
mengenainya karena dengan mempelajarinya, ketika belahan jiwaku telah
kutemukan, kan kuberikan cintaku padanya. Ku ingin menjadi pecinta yang
memiliki cinta yang suci, cinta yang berasa manis, cinta yang tenang dan damai,
dan bukan cinta yang pahit dan berdarah dan juga hambar. Namun, sebagai insan
yang lemah dan terberdaya ketika cinta mengampiri, ombak kan datang menghadang
dan batu karang kan mengikis angin sejuk cinta. Namun jika cinta kita nantinya
kuat, kuyakin cinta kita kan dapat melebur tuk selamanya. Dan harapku juga
semoga cinta itu kan indah dan abadi. 050210
-2108